Latihan Bersama Brigade Penolong Kota Malang

 

Minggu (13/11). Anggota Brigade Penolang Kota Malang SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Diundang oleh pelatih Brigade Penolong untuk latihan bersama di Politeknik Kesehatan Malang yang dilatih langsung oleh anggota Tim SAR Kota Malang. Siswa dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) yang mengikuti latihan antara lain Yogik Anggara, Gasyudha S.P, M. Udin, Luthfi I, Albertus, dan Tomi M.

Latihan dimulai tepat pukul 10.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB. Di sana kita mendapatkan pelatihan lapangan. Materi yang diajarkan adalah materi penyelamatan korban secara manual atau pun mekanik. Cara mengevakuasi korban secara manual kita tidak memakai peralatan apapun. Menolong secara mekanik, berarti kita menolong korban dengan bantuan alat-alat mekanik.

Sebelum kita praktek langsung ke lapangan, pertama-tama kita diberi pembekalan materi terlebih dahulu. Setelah pembekalan materi sudah selesai dan juga kita bisa memahami, kita langsung turun ke lapangan untuk praktek. Kita diberi tau cara mengevakuasi yang benar. Praktek yang pertama adalah cara mengevakuasi korban secara manual, mulai dari cara mengangkat korban, cara membopong korban, cara memanggul korban, dan juga cara meletakkan korban kembali. Di sini kami diajari beberapa cara membawa korban mulai dari satu orang yang menolong korban sampai empat orang yang menolong korban. Dan juga kami diberi tau cara membawa korban ketika di medan yang miring, di lorong, dan di medan bebas.  Kami melakukan prakteknya secara bergantian supaya kita semua bisa merasakan dan mengerti bagaimana cara untuk mengevakuasi korban secara manual tanpa menggunakan alat apapun.

Latihan mengevakuasi korban secara manual selesai padapukul  12.00. Kita diberi waktu 30 menit untuk ISHOMA. Setelah selesai ISHOMA kami melakukan latihan kembali. Akan tetapi materinya sudah berbeda dari materi yang pertama. Materi kedua adalah bagaimana mengevakuasi korban secara mekanik. Dimateri ini kami ajari mengevakuasi korban dengan menggunakan alat-alat mekanik antara lain : tandu basket, tali karmantel, perusik, pulley, dan lain sebagainya.

Pertama kita diberi cara untuk menggunakan alat-alat tersebut. Karena cara evakuasi ini pertaruhannya adalah nyawa korban apabila kita salah mengambil langkah evakuasi. Evakuasi mekanik dibagi menjadi dua yaitu secara horizontal dan vertikal. Evakuasi secara horizontal biasanya dilakukan di daratanya itu memindahkan korban dari satu tempat ke tempat lain. Evakuasi sevara  vertikal biasanya digunakan untuk menaikkan korban atau menurunkan korban dari helikopter atau pun dari tempat tempat tinggi lainnya.

Kita juga diberi tau cara mengikat korban yang benar pada tandu basket, ini digunakan pada saat medan yang miring. Sekitar pukul 14.15 latihan kita selesaikan dan kita melakukan evaluasi bersama. Tepat pukul 14.30 latihan kita akhiri dengan berdoa bersama.(luthfi)

By admin