THINK GLOBALLY ACT LOCALLY
Sekolah Paguyuban Peminat Seni Tradisi Jawa Timur 2013
DI PENGHUJUNG Bulan Januari 2013, SMAN 10 Malang berhasil meraih gelar baru, yakni sebagai Sekolah Paguyuban Peminat Seni Tradisi (PPST) 2013. Sehari sebelumnya, yaitu Rabu (30/1) seluruh warga sekolah disibukkan dengan persiapan kunjungan perwakilan tim PPST dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Tim tersebut adalah Bapak Edhy Brojo Waskito selaku Ketua Paguyuban Peminat Seni Tradisi Provinsi Jawa Timur, Ibu Handayani dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang serta Pak Tri dan Pak Ryanto selaku pemerhati seni. Peninjauan dilaksanakan di kampus 2 Tlogowaru namun juga menghadirkan sejumlah LtioL dari kampus 1 Sawojajar.
Persiapan H-1 difokuskan pada sejumlah LtoL yang akan dipertunjukkan untuk menyukseskan SMAN 10 Malang sebagai sekolah PPST. Sejumlah LtoL dari kedua kampus yang turut serta adalah LtoL Art yang meliputi kesenian membatik, membuat topeng, membuat wayang, serta pameran lukisan-lukisan karya siswa SMAN 10 Malang. Selain itu juga ada LtoL tari tradisional, LtoL teater, LtoL albanjari, karawitan, serta tim ludruk dan perkusi yang telah mendapat gelar penyaji terbaik dalam PPST Jatim 2012 lalu.
Hari itu (31/1) sekitar pukul 11.45 WIB rombongan tim peninjau datang di SMAN 10 Malang dan lansgung disambut oleh tarian tradisional oleh dua penari ulung SMAN 10 Malang yaitu Afriza Nandira dan Hany Mufida. Sekitar lima menit dimanjakan dengan penampilan tari tradisional, tim pemantau langsung memasuki gedung mercusuar dan disambut oleh Kepala SMAN 10 Malang Ibu Niken Asih Santjojo serta tim pemandu. Sekitar 10 menit berbincang di ruang kepala sekolah, tim pemantau bersama kepala SMAN 10 Malang langsung menuju aula. Tatanan suara karawitan dibarengi dengan lagu Caping Gunun dengan apik dibawakan oleh tim karawitan. Lalu dilanjutkan dengan penampilan ludruk yang diawali dengan jula-juli oleh Ary Kusuma. Cerita yang dibawakan oleh tim ludruk adalah sama dengan cerita yang dibawakan pada saat PPST Jatim 2012 lalu.
Bapak Edhy Brojo Waskito menginstruksikan agar tim perkusi juga bisa tampil di aula mercusuar. Padahal mereka sudah mempersiapkan untuk tampil di depan banguna kelas yang baru. Maka dengan tidak mengurangi semangat mereka sedikitpun, tim perkusi bersedia mengangkat seluruh peralatannya untuk tampil di aula mercusuar. Penampilan perkusi tak hanya memukau tim peninjua saja, melainkan seluruh warga sekolah yang hadir di aula mercusuar pada saat itu, dibuktikan dengan tepuk tangan yang sangat meriah.
Bapak Edhy Brojo Waskito yang tampaknya cukup terkesan dengan suguhan-suguhan seni tradisi dari siswa SMAN 10 Malang akhirnya angkat bicara. Beliau sangat mengapresiasi kelestarian seni tradisi di SMAN 10 Malang. Pka Edhy juga yakin bahwa seni tradisi akan tumbuh dan berkembang dnegan cukup baik di SMAN 10 Malang jika dari tahun ke tahun selalu ada regenerasi. Karena jika tidak, maka warisan keterampilan seni tradisi akan mandeg di satu orang saja tanpa adanya penurunan ke generasi yang berikutnya. Maka penting sekali diadakan pencarian bakat-bakat terpendam menegnai seni tradisi ini di kalangan siswa SMAN 10 Malang.
Selain itu, Bapak Edhy juga menyatakan apresiasinya terhadap LtoL Art khususnya batik dengan menyediakan stau stan untuk SMAN 10 Malang dalam acara Apresiasi Batik yang akan digelar di Krida Budaya April mendatang. Selain menunjukkan apresiasinya terhadap seni tradisi, beliau juga menjelaskan betapa pentingnya berprestasi di bidang seni tradisi. Prestasi di bidang seni tradisi sangat mahal harganya dan bisa digunakan untuk mendaftar ke jenjeng pendidikan yang lebih tinggi. Beliau menambahkan, siapa saja yang memiliki piagam juara dalam ajang festival seni, maka itu sama dengan juara 1 di sekolahnya. Tak hanya itu, banyak sekali motivasi-motivasi yang disampaikan Bapak Edhy untuk terus berkarya di bidang seni tradisi yang semakin hari semakin terkikis oleh era globalisasi.
Di penghujung sambutannya, Pak Edhy langsung mengumumkan bahwa SMAN 10 Malang telah diterima dalam Paguyuban Peminat Seni Tradisi. Sontak, tepuk tangan seakan meuntuhkan gedung karena girangnya. Seusia makan siang, tim peninjau bersedia untuk turun ke bangunan kela syang baru guna meninjau sejumlah LtoL yang bekaitan dengan seni tradisi dalam berunjuk gigi. LtoL yang pertama di kunjungi adalah membatik. Di sini, tim peninjau juga menyampaikan kekagumannya pada siswa yang tengah membatik. Berlanjut ke topeng dan wayang, Bapak Edhy juga sempat berbincang-bincang dengan salah stau siswa dan menanyai tentang wayang yang ia bawa. Selain itu, LtoL tari tradisional, teater, albanjari, dan pencak silat juga meyakinkan tim peninjau akan SMAN 10 Malang yang pantas bergabung dengan skeolah Paguyuban Peminat Seni Tradisional. (arf)