YEP Merchandise Gelar Workshop Handy Craft

Lama tak terlihat men-display produknya pasca graduation angkatan ke-2 Sampoerna Academy 30 Mei 2013 lalu, YEP Merchandise menggelar workshop pembuatan seni kriya hari ini (27/07). Sebenarnya, hari ini merupakan serangkaian acara yang telah dimulai pada (20/07). Minggu lalu, 50 peserta workshop yang terdiri dari seluruh anggota YEP dan beberapa perwakilan kelas X dan XI telah dikenalkan dengan pembuatan gantungan kunci dan pin. Workshop di aula SMAN 10 Malang ini juga dihadiri oleh Pembina YEP SMAN 10 Malang, Miss Anita. Sebagai pembina, beliau berharap kegiatan ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi siswa.

Di bawah bimbingan guru seni budaya SMAN 10 Malang, Pak Aji Utomo dan tim Castteluna, salah satu rumahhandy craft di Malang. Sedikitnya, setiap anak telah berhasil membuat satu gantungan kunci atau pin dengan jerih payah mereka sendiri. Tahapan pembuatan yang cukup rumit dan membutuhkan ketelatenan, benar-benar menguji hari-hari puasa yang panas itu. Untungnya, mereka sangat bersemangat, bahkan siswa putra yang notabene tidak biasa memegang jarum jahit pun berusaha keras untuk menyambungkan lipatan kain dasar karya mereka.

YEP

Jika lihat dari hasilnya, kali pertama membuat kerajinan ini sudah cukup menambah jam terbang mereka untuk menghasilkan karya seni kriya sebagai lahan bisnis seperti apa yang diharapkan dalam kegiatan YEP Merchandise. Awalnya, kegiatan ini bertujuan agar tak hanya anggota YEP Merchandise dan YEP Painting yang dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam membuatnya. Selain itu, rencana ke depan, sumber daya manusia yang telah di miliki sebagian siswa dapat diberdayakan untuk mengatasi masalah keterbatasan jumlah anggota YEP Merchandise. Dari sinilah akhirnya juga muncul kesepakatan bahwa YEP Merchandise danYEP Painting bergabung menjadi YEP Merchandise SMAN 10 Malang.

Sabtu (27/07) merupakan waktu yang cukup membimbangkan, dimana siswa-siswi SMAN 10 Malang yang mengikuti workshop ini harus memilih pulang atau mengikuti workshop demi ilmu yang sangat berharga tersebut. Itu berarti mereka harus mengundur bahkan menunda kepulangan ke daerah masing-masing untuk libur hari raya Idul Fitri. Meskipun begitu masih banyak siswa-siswi yang turut berpartisipasi untuk edisi pembuatan berbagai macam kotak dan figura kali ini. Kegiatan baru dimulai satu jam setelah kegiatan apel sebelum kepulanagn dan Student Advisor Sharing. Di tempat biasa, aula di atas ruang kelas X, semua peralatan telah tertata rapi. Peserta workshop dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu; tim kotak dan tim figura. Dengan binaan tim Castteluna, tahap demi tahap pembuatan terlewati dengan baik. Sebenarnya, bahan dasar yang digunakan sama, karton. Akan tetapi, tips and trik-trik untuk mengenali bahan yang kita buat agar mudah dirangkailah yang menjadi ilmu baru di sini.

“ Pada dasarnya, konsep itu yang paling penting. Kalian tinggal bayangin aja apa yang mau kalian buat lalu digambar. Barulah interpretasikan di atas karton kalian”, ujar Kak Dika, pembimbing bagian pembuatan macam-macam kotak.

Awalnya semua terlihat mudah memang, namun setelah ditangani sendiri, tak semudah itu. Ketelitian, keuletan, kreativitas, kesabaran, semuanya terangkum dalam karya kita. Tak jarang kesalahan kecil seperti penekanan pada cutter di atas karton bisa membuat karton terputus. Bagi anak-anak yang telaten, sudah barang kertas karton, kertas kado, manik-manik dan berbagai ornamen lainnya bisa dipadu-padankan dengan indah. Bagi sebagian anak tampak kesulitan. Tapi, apalah arti sulit jika pengalaman dan pengetahuan mereka dapatkan berguna kelak dikemudian hari. Pengalaman yang indah harus diakhiri di menit ke 5 dari pukul 14.00 WIB. (cin)

By admin