Acara puncak masa basis peserta didik kelas 10 tahun pelajaran 2017/2018

“Selamat datang ayah dan ibu, kami selalu merindukanmu” begitulah tulisan besar yang terbaca di depan gerbang portal asrama SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur. Kata-kata ini melukiskan akan rindu yang dirasakan oleh seluruh peserta didik kelas 10. Hari sabtu (14/10) terdapat sebuah event yang takkan pernah terlupakan sepanjang masa bagi mereka dan pada hari itu juga peserta didik kelas 10 dapat bertemu orang tua untuk melepas rindu. Karena setelah 3 bulan lamanya tidak terjalin komunikasi antara mereka.

Suasana meja registrasi undangan wali murid yang hadir pada acara Parents day 2017

Acara Parents Day 2017 dimulai dengan registrasi pada pukul 06.00 wib tepatnya di depan gedung Kangean dan gedung Bawean (baca: gedung asrama putra dan putri). Namun sejak pagi sudah terlihat banyak orang tua/ wali yang datang lebih awal sebelum pukul 06.00. Setelah dari registrasi orang tua dipandu untuk melihat foto-foto dokumentasi kegiatan selama 3 bulan masa basis di sepanjang “jembatan cinta” (baca: jalanan menurun dan lebar yang menuju area sekolah). Foto dokumentasi ini adalah rekaman mulai dari kegiatan PLA (Pengenalan Lingkungan Sekolah) hingga kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kedisiplinan Siswa).

Para undangan orang tua yang menuju area acara sembari melihat foto-foto dokumentasi yang terpajang

Tepat pukul 07.15 wib dimulai dengan penampilan keterampilan dasar bela negara antara lain binjas (Bimbingan Jasmani), BDM (Bela Diri Militer), PBB (Peraturan Baris Berbaris) dan kolone tongkat yang diperagakan di lapangan Singosari dan lapangan Panjalu (baca: lapangan voli dan basket). Demonstrasi ini adalah hasil dari latihan masa basis selama 3 bulan yang secara rutin dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu.

Penampilan ketrampilan bimbingan jasmani dari beberapa peserta didik kelas 10

Penampilan ketrampilan Bela Diri Militer dari beberapa peserta didik kelas 10

Penampilan ketrampilan PBB dari beberapa peserta didik kelas 10

Penampilan ketrampilan Kolone Tongkat dari beberapa peserta didik kelas 10

Setelah dari pertunjukkan demonstrasi, orang tua siswa diarahkan untuk menuju ke lapangan Majapahit. Tim pataka yang sudah menunggu di depan panggung dengan membawa bendera 9 House untuk mempermudah para orang tua menempati tempat duduk yang sudah disediakan per house. Pukul 08.45 wib acara inti dimulai dengan dewan guru dan pejabat memasuki tenda acara diiringi oleh cucuk lampah lalu dilanjutkan dengan pertunjukan tari Kembang Genjret yang peragakan oleh Faris Abiyyu Ramadhan (Hornbill), Vicky Hindriyanto Nugroho (Hornbill), Robbi Fi Ardhi (Mantaray), Nuril Zelly Hidayanti (Mantaray), Bernagita Wahyu Setyabudi (Hornbill), dan Fitria Ainin Razak (Mantaray).

Prosesi cucuk lampah oleh perwakilan peserta didik kelas 10

Dilanjutkan oleh sesi pembukaan dan doa, sambutan-sambutan dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Kepala LAPETAL, dan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur.

Pembacaan Doa oleh Bapak Muslihan, S. Ag

Sambutan oleh Kepala Sekolah Smantar Nala Bapak Tri Suharno, M.Pd

Sambutan dari perwakilan Komite Sekolah

Sambutan yang disampaikan oleh Kalapetal Bapak Gatot Hariyanto

Sambutan yang disampaikan oleh Ibu Dra. Ety Prawesti, M. Si

Acara semakin haru saat terdapat penampilan pesan dan kesan dari perwakilan peserta didik kelas X yaitu Arienda Eka Juliasrisma (Dove). Kemudian dilanjutkan musikalisasi puisi yang ditampilkan oleh Muhammad Ainul Yaqin (Dolphin) dan Amelia Nadya Sugihantono (Mantaray) sebagai vokalis, Magdalena Terentia Graciani (Eagle) dan Rendy Cahya Aditya (Hornbill) sebagai gitaris, Muhammad Keflin Syahputra (Shark) sebagai cajoon, dan Moch. Ishak Firmansyah (Mantaray) sebagai pembaca puisi. Mereka membawakan puisi berjudul “Kini” karya Ratih Nurmalita.

Penampilan peserta didik kelas X saat membawakan pesan kesan dan puisi

Kemudian pada saat pemutaran video keseharian siswa wali murid sangat antusias dalam menyaksikan video tersebut. Sesekali terdapat orang tua yang menangis karena haru melihat putra-putrinya dan juga sesekali tertawa karena terdapat adegan yang lucu. Tak terasa saat pemutaran video masa basis peserta didik kelas 10 berjalan melewati red carpet dengan gagah. Sesampainya di panggung mereka membawakan persembahan kepada orang tua dengan menyanyikan 3 buah lagu yang terdiri dari Mars SMAN Taruna Nala, Proud Of You, dan Doa Seorang Anak dengan diiringi keyboard oleh Lintang Pramesti Gunarso (Hornbill).

Peserta didik kelas 10 yang berbaris rapi memasuki area acara untuk menuju panggung

Penampilan seluruh peserta didik kelas X saat membawakan 3 buah lagu

Setelah acara inti selesai orang tua siswa masuk ke kelas sesuai dengan house masing-masing untuk melakukan SA Sharing dan pengambilan raport tengah semester.

Selepas dari Paduan suara pada pukul 11.00 acara dilanjutkan dengan pemasangan baret dan pemberian hadiah untuk orang tua. Siswa kelas 10 berbaris 1 banjar sesuai dengan housenya masing-masing. Wali murid mencari putra dengan melihat housenya dan setelah semua bertemu dengan orang tuanya, panitia mempersilahkan memasangkan baret untuk putra putri tercinta. “Mama, papa apa kabar?” kata salah satu siswa Kelas 10 yang bertemu orang tuanya.

Prosesi pembaretan oleh orang tua kepada putra putri tercinta

Isak haru dan tangis baik siswa maupun orang tua pecah saat pemasangan baret. Karena untuk pertama kalinya orang tua dapat bertemu, berkomunikasi bahkan memeluk setelah 3 bulan lamanya. Terdapat rasa bangga yang tersirat dari wajah orang tua siswa kelas 10.

Setelah kegiatan pembaretan siswa kelas 10 mengambil barang-barang yang akan dibawa ke rumah dan dipersilahkan untuk pesiar meninggalkan asrama.

“ Saya sangat bangga dengan acara Parents Day 2017 ini, dan saya sangat mengapresiasi semua kerja keras panitia yang telah membuat acara ini berjalan dengan sukses” kata Luthfi Baihaqy (Hornbill kelas XI) selaku ketua pelaksana kegiatan kali ini. Tak lupa ia juga mengucapkan selamat kepada siswa-siswi kelas 10 karena telah menyelesaikan masa basisnya.

“Meskipun 3 bulan telah berlalu, bukan berarti semuanya telah berakhir masa kritismu. Akan tetapi ini adalah awal pijakan untuk menghadapi semua hal. Masa SMA ini akan terukir indah untuk bekal mu suatu saat nanti.” (/ahm)

By admin