“Yang awalnya bukan apa-apa, lalu berjuang dan hanya berserah diri tetapi pada akhirnya I can do it”. Tutur Rr. Galuh Ayu Wijayaningtyas.

Pada kali ini siswi yang kerap di panggil Galuh mengikuti lomba  Putri Kartini. Ini adalah lomba rutin pada tiap tahunnya dan yang mengadakan ialah Malang post. Awalnya hanya iseng-iseng akan tetapi dibalik semuanya siswi dari kelas XI I4 ini memiliki tujuan yaitu ingin terjun langsung dalam masyarakat dan ingin menerapakan dari pembelajaran “Community Service” dalam kehidupan sehari-hari.

Lomba putri kartini adalah ajang pencarian kartini muda masa kini yang mempunyai karakter yang berbeda-beda dan bagaimana ia bisa menjadi kartini muda yang berperan dalam masyarakat.

Lomba ini diikuti oleh 117 peserta yang terdiri dari siswi SMA se Malang Raya. Yang dimulai dengan TM 1 diselenggarakan di OJ Hotel pada tanggal 15 April 2017. Lalu dilanjutkan TM 2 yaitu terdapat interview dan unjuk bakat. Sehingga dipilih dan disaring menjadi 20 besar. yang sudah masuk dalam 20 besar dapat mengikuti karantina selama 1 minggu.

Galuh Ayu pada saat pendaftaran dibantu oleh seorang teman. Dia dibantu muali dari pengisian formulir hingga karantina. Pada saat pengisian formulir terdapat pengumpulan foto. Mereka berdua harus bersusah payah untuk sampai ke studio. “ Pada saat itu saya mau ke studio hujan lebat, lalu di jalan itu sudah banjir hingga saya harus menuntun sepeda motor tersebut. Padahal saya sudah make up an bersiap-siap”, katanya.

Pada saat karantina disanalah para finalis di nilai setiap harinya. Yang pertama ialah table manner yang di adakan di Universitas Merdeka. Dan masih banyak penilain yang lainnya. Inilah yang ditunggu oleh para finalis. Yaitu malam grandfinal yang di selenggarkan di Malang Town Square. Pada saat itu  semua teman sekelas, para guru pendamping dan keluarga, turut mendukung dan berpartisipasi dalam grandfinal putri kartini.

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Pada malam puncak tersebut terdapat catwalk, lalu meberikan motivasi-motivasi apa yang menginginkannya untuk mengikuti ajang pemilihan petri kartini. Lalu, pembacaan 10 besar putri kartini. Dan 9 orang telah  di bacakan hanya tinggal satu yang berhak menduduki posisi itu. Dan Galuh namanya belum disebutkan. Ia hanya pasrah dan pesimis saat itu.  Ternyata ia namanya yang di panggil.

Setelah itu Galuh masuk dalam 3 besar. semua tidak menyangka bahwa dirinya bisa masuk dalam 3 besar. dan pada pengumuman terakhir ia menjabat sebagai Putri kartini Runner Up 1 alias juara 2. Dia tak menyangka bisa sejauh ini.

Setelah mendapatkan gelar tersebut. Para 10 besar putri kartini berhak menjadi panitia aktif dan membuat sebuah proker-proker kedepan. Dan pada event terdekat ini pada bulan Ramadhan terdapat acara yaitu memberikan makanan kepada orang-orang yang kurang mampu yang berpuasa.

Bagi Galuh, dia hanya pasrah dan berserah diri pada Tuhan atas apa yang dilakukannya. Dia bangga karena bisa membanggakan nama baik SMAN Taruna Nala Jatim untuk pertama kalinnya.

Dan dia telah membuktikan bahwa yang dianggap rendah tidak selalu rendah. Dan pada awalnya bukan apa-apa akhirnya menjadi sebuah kenyataan. (AH)

By admin