MENANTI SEBUAH JAWABAN

Di tengah menikmati liburan semester 1 kemarin, Rinda Meylia, Rezky Yuanikha N. S. dan Anandhika Muhammad masih diliputi rasa khawatir dan penasaran. Selain karena raport semester  1 yang belum dibagikan, ini juga dikarenakan pada tanggal 30 Desember 2010 adalah pengumuman dari lomba PKA (Pemantauan Kualitas Air) yang diselenggarakan oleh JKPKA (Jaring-Jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air) bekerjasama dengan Perum (Perusahaan Umum) Jasa Tirta I.

Pengumuman ini sebenarnya ada didalam satu rangkaian dengan acara workshop dengan penyelenggara yang sama di SMAN 3 Malang. Acara tersebut mengundang seluruh sekolah yang menjadi peserta PKA. Namun, karena mereka (Rinda, Rezky dan Anandhika) masih menikmati liburan di kota masing-masing, tidak ada satupun yang menghadiri acara tersebut. Dan akhirnya, saat hari pertama masuk sekolah, mereka bertiga dipanggil. Awalnya mereka mengira bahwa ini cuma penyerahan piagam peserta, tapi ternyata piagam-piagam peserta tersebut tidak tertuliskan ‘sebagai peserta’ namun ‘sebagai Juara II Lomba Pemantauan Kualitas Air”.  Kontan mereka berjingkrak-jingkrak melihat semua penghargaan yang mereka dapatkan yaitu piala penghargaan, piagam penghargaan serta sejumlah uang pembinaan.

Memang tidak mudah untuk mendapatkan itu semua, mereka melakukan perjuangan pantang menyerah. Kendala-kendala yang menghadang justru semakin memotivasi mereka untuk melakukan penelitian ini. Mulai dari sulitnya izin untuk melakukan penelitian sampai izin untuk mengikuti lomba ini pun mereka hadapai dengan tegar. Belum lagi mereka harus terjun ke lapangan (sungai Brantas) yang keadaannya membuat beberapa orang yang belum terbiasa harus mengernyitkan dahi untuk jijik dan menutup hidung.  Walau keadaan yang sebegitu joroknya bagi sebagian orang, mereka harus mengumpulkan sampel sebanyak mungkin untuk laporan mereka.  Sampel yang mereka ambil adalah hewan-hewan air invertebrata sebagai indikator pencemaran air.

Ada pengalaman lucu yang mereka alami, saat tengah asyik mengambil sampel, mendadak ada pria, yang terlihat berusia sekitar 30-40 tahunan, muncul dari balik semak dan dengan santainya (maaf) membuang air dalam jarak 2-3 meter dari tempat mereka mengambil sampel. Suka duka mereka lewati bersama. Dan yang terpenting mereka bertiga saling menyemangati satu sama lain, karena itulah kunci untuk menjadi tim yang sukses. (rez/rind/anand)

By admin