5 Penyaji Terbaik dan Penata Musik Terbaik Perkusi Pelajar Jawa Timur 2012
Setelah sebulan penuh tim perkusi SMAN 10 Malang berlatih keras untuk tampil di acara JATIM FAIR 2012. Maka, kini saatnya mereka menunjukkan hasil latihan selama satu bulan tersebut. Mereka latihan setiap hari sesaat setelah jam pulang sekolah. Tak kenal lelah dan bosan pada diri setiap anggota perkusi SMAN 10 Malang untuk menabuh ember-ember demi menciptakan pola-pola musik yang sangat indah dan dinamis.
Jumat, 5 Oktober 2012 adalah hari yang menentukan bagi mereka. Pada pukul 05.30 mereka telah siap untuk berangkat dari asrama Tlogowaru Malang menuju Grand City mal di Surabaya. Rasa berdebar terlihat di setiap wajah para anggota perkusi sesaat sebelum berangkat menuju Surabaya. Namun mereka berprinsip, mereka datang ke Surabaya bukan sebagai peserta lomba melainkan sebagai bintang tamu pada acara tersebut yang telah ditunggu oleh semua penonton. Sedikit pemikiran itu yang selalu dibicarakan selama perjalanan dan secara tidak langsung telah menjadi motivasi tersendiri pada diri mereka.
Pukul 08.45 semua rombongan dari SMAN 10 Malang telah tiba di mal Grand City Surabaya. Setelah menemukan tempat panggung untuk lomba, mereka semua melakukan bloking panggung demi kelancaran sewaktu tampil nanti.
Acara dimulai pada pukul 13.00 setelah ibadah Shalat Jumat selesai dilaksanakan. Sebelumnya, pada pukul 10.30 mereka mendapat amanah dari panitia perlombaan untuk menjadi pengiring Kepala dinas Pendidikan Jawa Timur melakukan opening Ceremony. Mereka diminta mengiringi musik ember kepada kepala dinas Pendidikan Jawa Timur sesaat setelah beliau memukul kentongan bamboo yang menjadi simbolis bahwa telah dibukanya Festival Musik Perkusi Pelajar Jawa Timur.
Setelah sukses mengisi acara pembuka, mereka semua fokus kembali untuk mempersiapkan penampilan pada perlombaan nanti. Tim perkusi SMAN 10 Malang mendapatkan nomor perserta 11, sehingga kira-kira mereka akan bermain pada pukul 14.30. dengan hati yang mantap dan siap memberikan yang terbaik, mereka semua terus menunggu hingga giliran mereka tiba.
Pada pukul 14.40, tim perkusi tampil di depan warga Jawa Timur, mereka tampil dengan konsep Nggolek Banyu, Garapan ini menceritakan tentang keceriaan dan kebersamaan para pemuda kampung dalam mencari air di luar kampung mereka. Ini dikarenakan kemarau yang berkepanjangan, sehingga sumber mata air di kampung mereka menjadi kering. Walaupun harus menempuh jalan yang lebih jauh dan lebih curam dari biasanya, mereka tidak merasakan kesedihan, malah sebaliknya. Ini dikarenakan kebersamaan diantara mereka yang terjalin kuat.
Karya ini bertemakan tentang mencari air atau mengambil air, Dan sebuah ember plastik sangat identik sebagai sebuah alat untuk tempat membawa air. Didukung juga bahwa setiap rumah tangga pasti akan mempunyai ember plastik. Maka sangatlah cocok apabila ember plastik dipilih sebagai instrument musik. Dimana sebuah ember plastik dapat menghasilkan frekuensi bunyi yang pada dasarnya hanya dua suara, yaitu suara rendah (dek) dan suara tinggi (tak). Dengan eksplorasi bunyi, sebuah ember plastik dapat menghasilkan beberapa tambahan frekuensi bunyi.
Mereka telah tampil dengan sangat sempurna, mereka menghibur semua orang yang ada di Grand Citytersebut. Tinggal berdoa akan sebuah kepastian saja mereka. Mereka terus berdoa agar tim perkusi SMAN 10 Malang dapat mendapat prestasi pada festival ini.
Pada pukul 21.00 pengumuman pemenang dilaksanakan. Tidak sia-sia segala usaha dan waktu yang telah mereka buang untuk latihan Perkusi selama 1 bulan, para juri mengumumkan bahwa tim SMAN 10 Malang mendapatkan gelar 5 Penyaji terbaik non rangking. Prestasi ini adalah prestasi yang didapatkan dari 24 jumlah kontingen kota/kabupaten se-JawaTimur.(Abdul Ghofur)