Cerdas Cermat International Relations,

Banggakan Nama di Tingkat Jawa Timur

BUKANLAH sesuatu yang asing lagi bagi seluruh warga SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) apabila kita membahas akan Lomba Cerdas Cermat. Beberapa bulan yang lalu, tim dari sekolah tersebut telah berhasil meraih tonggak perak bagi Kota Malang dalam ajang Cerdas Cermat 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara. Tak berhenti sampai di situ saja, salah satu sekolah favorit di Jawa Timur ini kembali merebut piala emas dalam ajang cerdas cermat International Relations, yang lebih sering disebut dengan “Hubungan Internasional” atau HI. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) pada 13-14 Oktober 2012.

Dalam kesempatan ini, tiga siswa memberanikan diri untuk melangkah dalam kompetisi yang jarang ditemukan ini, yakni Joevandi Dewantara (16), Mega Rizkya Arfiana (16) dan Nabila Izzati (16). Diketahui bahwa persiapan mereka tidaklah banyak. Pendaftaran telah dilakukan sejak awal Agustus, namun pelaksanaannya berlangsung pertengahan Oktober, yang sedikit berbenturan dengan kegiatan Ulangan Tengah Semester (UTS) semester gasal yang diadakan oleh pihak sekolah. Dengan alasan tersebut, tak banyak persiapan yang dapat dilakukan oleh mereka bertiga; persiapan intensif dimulai pada tanggal 10 Oktober 2012, tepat 1 hari setelah UTS berakhir. Mereka mencoba membuat spesialisasi dari 9 materi yang harus diambil oleh masing-masing siswa, sehingga beban belajar akan menjadi lebih ringan.

Ketiga jempolan Sampoerna Academy Malang tersebut turut menghadiri technical meeting yang diadakan oleh pihak panitia pada hari Jumat (12/10), tepat sehari sebelum kompetisi dilaksanakan bertempat di gedung baru FISIP UB, tepatnya di lantai 7. Di sanalah mereka baru mengetahui bahwa lomba akan dilaksanakan selama dua hari, yakni hari Sabtu (13/10) dan berlanjut pada Minggu (14/10) bagi 3 tim yang dinyatakan berhak untuk mendapatkan tiket menuju final. Techincal meeting berlangsung lancar dan diikuti oleh seluruh tim peserta lomba.

Sangat terlambat, Joe, Mega dan Nabila hadir pada acara pembukaan IR FEST UB 2012, yakni nama induk acara dari lomba cerdas cermat International Relations yang diselenggarakan di gedung baru FISIP UB, tepatnya pada lantai 4. Dikarenakan bukan hanya lomba cerdas cermat yang diadakan oleh panitia, maka seluruh peserta lomba cerdas cermat dipindahkan ke Ruang Kuliah Bersama (RKB) yang terletak tidak jauh dari gedung baru FISIP. Sebelum memasuki ruangan masing-masing, peserta digiring menuju sebuah ruangan untuk dilakukan briefing. Sedikit terkejut, tim dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) dipanggil pada giliran pertama untuk ditempatkan dalam ruangan yang sama bersama tim SMA Negeri 1 Pasuruan (A), SMA Negeri 1 Lawang (A) dan SMA Negeri 2 Jombang.

Babak pertama dilaksanakan secara tertulis, yakni setiap tim mengerjakan 60 soal yang telah diberikan oleh panitia dalam satu eksemplar dengan waktu pengerjaan 75 menit. Joe, Mega dan Nabila mencoba untuk memjadikan efisiensi waktu sebagai prioritas utama, sehingga mereka membagi 7 lembar soal tersebut menjadi 3 bagian, yang dapat dikerjakan langsung secara bersamaan oleh ketiganya. Namun, tidak ingin menjadi terlalu sembrono, tim dari SMAN 10 Malang (Sampoern Academy) ini melakukan diskusi dan perdebatan kecil dalam memastikan jawaban yang akan dituliskan pada lembar jawaban. Seru dan memacu adrenalin. Hingga waktu dinyatakan habis, mereka menyisakan hanya 5 jawaban kosong. Acara kemudian dilanjutkan dengan talkshow bertemakan “Hubungan Internasional”.

Babak kedua dilaksanakan tepat setelah talkshow terselesaikan. Seluruh peserta kembali ke ruang yang sama seperti pelaksanaan babak pertama. Mekanisme pelaksanaan babak kedua adalah cerdas cermat yang terdiri dari babak jatah  dan babak rebutan. Pada babak jatah, SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) mampu menyapu bersih seluruh 10 pertanyaan yang diberikan, dengan total poin 325. Kurangnya ketangkasan dan tingginya keraguan membuat Joe, Mega dan Nabila hanya mampu merebut 40 poin dari 150 poin yang diperebutkan. Pertanyaannya yang diberikan masih sesuai dengan informasi yang telah diberikan, yakni organisasi internasional, perang dunia, budaya, tokoh dan bangunan bersejarah, serta sedikit materi dasar HI.

Setelah hasil akhir diumumkan, yakni akumulasi dari babak pertama dan kedua, didapatkan 3 tim yang berhak melanjutkan pertandingan pada babak final, yakni SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) dengan skor 470, SMA Negeri 2 Kediri dengan skor 456 dan SMA Negeri 1 Lawang (C) dengan skor 420. Ketiga tim tersebut diberikan pengarahan singkat tepat setelah pengumuman usai guna pelaksanaan babak final esoknya, Minggu (14/10).

Tak kalah hebohnya, babak final berlangsung di gedung Samanta Krida Universitas Brawijaya. Ketiga siswa merasakan panasnya kursi duel di atas panggung yang telah dipersiapkan sedemikian rupa untuk mereka. SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) mendapatkan kesempatan sebagai tim A dari hasil pengambilan undian. Dukungan dari Ibu Endang Setyoningsih selaku pendamping, serta Afriza Nandira (17) dan Vicha Brilianne (16) hadir dalam ruangan tersebut. Bukan hanya ketiga orang tersebut, melainkan juga seluruh alumni SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) yang kini melanjutkan studinya di Universitas Brawijaya, baik FE, FISIP maupun FT, semuanya turut hadir memberikan dukungan kepada adik kelas tercinta mereka yang sedang berjuang mengharumkan nama sekolah. Tidak jauh berbeda dengan babak kedua, babak ketiga atau babak final ini dilaksanakan dengan babak jatah dan babak rebutan.

Pertanyaan yang diberikan mengalami kenaikan tingkat kesulitan, pandangan yang dipertanyakan lebih ke area internasional. Skor real-time yang diperoleh oleh masing-masing tim tidak dapat dilihat oleh seluruh tim peserta, namun disaksikan oleh seluruh penonton yang hadir. Sedikit panik dan resah, namun seluruh tim SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) mendapatkan kembali kepercayaan diri dengan senyuman yang menghiasi seluruh supporter mereka.

Hingga tiba di akhir babak rebutan, diadakan babak tambahan, yakni babak lelang. Setiap tim harus merelakan beberapa poinnya untuk dipertaruhkan pada sebuah pertanyaan akan diketahui setelah seluruh peserta menetapkan skor taruhannya. Setiap tim memiliki batas minimal skor yang harus ditaruhkan, disesuaikan dengan peringkat sementara yang diperoleh. Pertanyaan pertama dan kedua dianulir karena tidak ada tim yang berhasil keluar sebagai pemenang, kemudian pertanyaan ketiga, yakni “Sebutkan 5 negara yang tidak turut menandatangani Deklarasi Bangkok pada awal mula berdirinya ASEAN?” berhasil dijawab oleh tim dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Dengan demikian, Joe, Mega dan Bila resmi dinyatakan sebagai juara pertama dalam kompetisi tersebut, dengan skor akhir 900.

“Asyik, karena lomba ini berbobot pengetahuan internasional sehingga mampu membuka wawasan kita tentang dunia,” ujar Nabila Izzati ketika dimintai tanggapan akan pelaksanaan lomba cerdas cermat International Relations ini. Ketiga siswa SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) itu berharap bahwa prestasi yang mereka raih sekarang ini mampu menjadi penyemangat bagi yang lain, terutama adik kelas mereka, bahwa sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin apabila manusia mau berusaha dengan keras. (joe)

By admin