Angkatan Kedua SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Berpisah untuk Tujuan yang Mulia
Suasana gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang pada Kamis (30/5) lalu terlihat ramai. Ya, hari itu adalah hari yang sangat membahagiakan untuk 201 siswa-siswi SMA Negeri 10 Malang (Sampoerna Academy) kelas XII. Ekspresi keceriaan tampak jelas di wajah mereka, karena telah resmi menjadi wisudawan setelah tiga tahun menempuh pendidikan formal sebagai siswa SMA.
Acara wisuda angkatan kedua Sampoerna Academy Malang dimulai pada pukul 09.30 wib, dibuka dengan penampilan tarian gading alit oleh siswi kelas X dan XI. Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi defile yang terdiri dari para wisudawan dan wisudawati, manajemen Putera Sampoerna Foundation, manajemen sekolah, kepala sekolah dan guru-guru SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), serta defile bendera. Satu hal yang membuat wisuda kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya adalah pemutaran video dokumenter perjalanan siswa-siswi di SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy). Video tersebut menciptakan suasana haru di kalangan siswa-siswi, mengingat perjalanan mereka sejak tes masuk, sampai tiga tahun menjalani hari bersama di sekolah dan asrama. “ Selama tiga tahun ini Sampoerna Academy mengajarkan hal-hal yang berbeda dari sekolah lain. Tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Videonya juga mengena banget, bikin sedih sih karena akan berpisah dengan teman-teman yang sudah tiga tahun bareng-bareng. Tapi nggak masalah, kami kan berpisah juga untuk tujuan mulia, melanjutkan pendidikan, supaya ntar bisa kembali membangun daerah masing-masing, “ ujar Cahya Nur Aisyah, salah seorang wisudawan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Dalam sambutannya, Kepala SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Ibu Niken Asih Santjojo menyampaikan ucapan selamat dan pesan kepada para wisudawan. “ Always remember, your study might be over, but the process of learning will never end. “ ujar Ibu Niken diakhir sambutannya.
Meskipun Bapak Putera Sampoerna, selaku founder PSF tidak dapat hadir pada acara tersebut, namun Katie Sampoerna sempat memberikan ucapan selamat melalui video yang diputar disela-sela sambutan Ibu Nenny Soemawinata, Managing Director PSF. Di sela-sela sambutan Ibu Nenny pula, tujuh alumni SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) yang kini melanjutkan studi di Amerika menyampaikan pesan dan kesan untuk adik-adiknya saat nanti sudah menjadi mahasiswa. Istimewanya, walikota Malang, Bapak Peni Soeparto juga sempat hadir dan memberikan sambutan serta ucapan selamat dan penghargaan kepada para wisudawan dan wisudawati.
Setelah sambutan oleh Shinta Dewi Wardoyo, seorang techentrepreneur penggagas bubu.com, kepala SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy) melakukan pelepasan siswa secara simbolis dengan pelepasan atribut yang diwakili oleh Abdul Ghofur dan Damayanti Marthadisuma. Lalu tiba saatnya prosesi upacara wisuda dan pemberian penghargaan academic award, 10 honor students, dan Valedictorian Student.
Academic award adalah penghargaan kepada siswa-siswi yang memperoleh nilai ujian nasional tertinggi di setiap mata pelajaran, sebagai berikut:
Matematika IPA (10,00) | Almira Larassanti, Asmaul Husna Indah, Alfian Damar Fitratanto, Bimly Akbar Shafara, Nurul Inayah |
Matematika IPS (10,00) | Evi Novitaningrum |
Kimia (10,00) | Anwar Ibrahim, Fadil Ayatudin, Ryan Kirana, Pratyangga Surya, Anita Setianingrum, Nando Novia, Asmaul Husna Indah |
Fisika (10,00) | M. Isyroqi, Irfan Sihabudin, Galuh Widodo |
Biologi (9,75) | Adib Fuad Firdaus |
Bahasa Indonesia (9,80) | Andri Fauzan |
Bahasa Inggris (10,00) | Sharien Fitriasari, Putri Azizah, Rizka Nur Fadila, Octika Adinda |
Sosiologi (8,80) | Ariyanto |
Ekonomi (9,00) | Widya Ayu Galuh |
Geografi (8,40) | Evi Novitaningrum |
Sedangkan penghargaan honor student diberikan kepada 10 wisudawan yang dianggap telah memiliki karakter kepemimpinan yang kuat diantara teman-temannya serta memberikan kontribusi lebih untuk sekolah. Valedictorian Student kemudian jatuh kepada Athirah Aulia Putri Insani, yang diberikan kehormatan untuk memberi pidato perpisahan, mewakili 200 wisudawan lainnya. Dalam pidatonya, siswi yang biasa dipanggi Arum ini menyampaikan betapa pentingnya mengikuti passion atau semangat yang ada dalam diri kita dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam hal pendidikan. Ia yakin, bahwa dengan mengikuti passion kita masing-masing, hasil yang dicapai akan lebih maksimal, namun tetap dapat menikmati indahnya proses untuk meraihnya. “ By following our passion, there is a huge amount of energy that keeps up our big optimistic to face our life. Because our passion is the fuel to run our life.” ujar Arum dengan semangat. (tar)