Open House Bina Antarbudaya

Minggu kemarin (9/3) banyak siswa kelas X berkesempatan untuk mengikuti Open House Bina Antarbudaya di kampus ABM (STIE Malang Kucecwara). Walaupun tidak semua mengikutinya, tetapi antusias tidak kalah dengan pengunjung yang lain.  Sebelum lanjut ke topik berikutnya, apa itu Open House ? Open House adalah acara terbuka bagi umum, pengunjung bisa mengetahui  dan bertanya lebih jauh mengenai program yang diadakan oleh Bina Antarbudaya, negara-negara tujuannya, kegiatan yang dilakukan dan lain-lain. Acara ini diadakan bersamaan dengan periode pendaftaran seleksi Bina Antarbudaya dan juga bertujuan untuk mengenalkan Bina Antarbudaya dan program-programnya. Berbeda dengan tahun yang sebelumnya, kali ini pendaftaran dilakukan secara online.

Foto-1

Acara dimulai dengan performance alumni Bina Antarbudaya chapter Malang, diantaranya yaitu Paosari, Intan Ekki, Athok, Harun Ardiansyah, Anis Wulandari, 2 siswa sekolah lain, dan Loka  yang akan berangkat tahun ini. Mereka menampilkan drama musikal yang bercerita tentang seorang bule yang ingin mengetahui keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Penampilan mereka sangat spektakuler, walaupun mereka hanya berlatih satu hari sebelumnya. Acara dilanjutkan dengan presentasi Hosting dan presentasi cara pengisian pendaftaran online. Setelah itu break.

Selama break, para pengunjung dapat mengunjungi stand yang telah tersedia. Di sana terdapat 5 stand yang terdiri dari beberapa negara tujuan diantaranya, Jerman, Swiss, Amerika, Jepang, dan Belanda. Serta terdapat satu stand khusus mengenani informasi sending dan hosting. Di stand Jerman, para pengunjung disuguhi dengan makanan khas dari Jerman yaitu, Apple piePumpkin soup, dan coklat. Sedangkan di stand Jepang, terdapat kue mochi dan berbagai macam bentuk origami. Di stand Swiss, para pengunjung ditunjukkan bentuk uang Swiss, peta Swiss, serta buku sejarah kereta api yang ada disana. Di stand Amerika, para pengunjung dicicipi dengan Pancake, serta ditunjukkan foto-foto tempat menarik di sana.

Foto-4

Di stand Belanda, terdapat banyak foto negara Belanda. “Bule” asal Belanda ini bercerita tentang keadaan yang ada di Belanda, tempat-tempat terkenal disana , dan  bagaimana orang-orangnya. “Bule” yang satu ini, sekarang kuliah di Universitas Brawijaya dan dia sudah tinggal selama satu setengah bulan. Rencananya ia akan tinggal di Malang selama enam bulan. “well, I don’t feel homesick. Because people in here are so  very kind and friendly and it’s makes me enjoy stay in here. There are a lot of culture in here and it’s different with Netherland. It’s makes me don’t feel homesick in here.” He says. Bule berambut keriting ini sangat ramah ketika ia bercerita tentang Belanda.

Break time selesai, pengunjung menempati kursi awal. Acara dilanjutkan dengan presentasi negara Amerika oleh alumni Bina Antarbudaya tahun lalu yaitu Paosari dan Intan Ekki. Keduanya, berbagi cerita dan pengalamannya saat berada di Amerika tahun lalu. Kemudian, dilanjutkan presentasi Belanda oleh 1 “bule” yang mengenalkan hal menarik tentang negaranya serta 3 “bule” yang mempresentasikan tentang Negara Jerman dan mengajak para pengunjung agar tertarik mengambil kesempatan ini. Selanjutnya, presentasi negara Jepang oleh Bramma, alumni Bina Antarbudaya tahun lalu. Bramma berbagi cerita dan pengalamannya pada para pengunjung. Setelah itu, ada presentasi Sending oleh ketua Bina Antarbudaya yang menjelaskan program-program yang dimiliki untuk tahun keberangkatan 2015-2016 yaitu, YES (Youth Exchange Study), AFS(American Field Service), serta Green Academy Short Programme. Dalam presentasi ini dijelaskan mengenai program, perbedaan pada masing-masing program, negara tujuan, serta hal yang harus dipersiapkan.

Acara ini ditutup dengan talkshow bersama orangtua dari Arum dan orangtua dari Bramma, alumni Bina Antarbudaya tahun lalu yang berkesempatan bersekolah di Jepang dan Amerika. Antusias pengunjung begitu tinggi untuk mengajukan pertanyaan pada kedua ibu ini atas pengalaman anaknya. Untuk kalian yang mengikuti program ini jangan takut dan jangan ragu untuk mengikutinya. If  you never try, you’ll never know. Jadi cobalah selagi kalian bisa dan lakukan yang terbaik. Because good thing happen for those who want to try and never give up.  (mir/lef)

By admin