Siang hari itu, Jumat 21 September 2018, Bapak Kepala Sekolah Smantar Nala Drs. Tri Suharno, M.Pd, memberikan pengarahan di depan 179 peserta didik kelas 10 yang akan berangkat untuk mengikuti kegiatan pembaretan. Di depan gedung Laksamana Nala, beliau berpesan kepada seluruh peserta didik kelas 10 untuk tetap kuat dan bisa melaksanakan kegiatan dengan baik dan lancar.

Kepala sekolah Smantar Nala saat memberikan pembekalan

Tradisi Pembaretan, merupakan sebuah tradisi tahunan yang merupakan puncak latihan dasar yang harus ditempuh bagi Taruna dan Taruni sekaligus  sebagai penanda berakhirnya pendidikan basis atau dikenal dengan istilah masa basis. Pembaretan dirancang sebagai pelatihan dengan tujuan untuk menanamkan semangat juang, memupuk jiwa korsa, dan menguji sikap pantang menyerah  dalam diri taruna dan taruni SMAN Taruna Nala Jawa Timur serta menguji seluruh kemampuan yang telah diberikan dalam masa basis selama tiga bulan penuh.

Kegiatan pembaretan tahun ini dilaksanakan pada tanggal 21 – 23 September 2018 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Purboyo. Kegiatan selama 3 hari 2 malam ini dibuka dengan upacara pembukaan disusul dimulai pelatihan fisik yang melatih jiwa korsa dalam satu komando.

Upacara pembukaan LDKS dan Pembaretan

Seusai upacara pembukaan dan penyematan tanda peserta, kegiatan langsung berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Mulai dari push up, jalan jongkok, baris berbaris, dan lain-lain.

Berjalan jongkok bersama untuk melatih kekompakan

Merangkak untuk melatih fisik dan daya tahan tubuh

Kegiatan berlangsung hingga sore, kemudian dilanjutkan dengan bersih diri, makan dan ibadah sholat.

Kegiatan persiapan makan bersama

Pada malam hari nya, dilaksanakan pengujian keberanian bagi para taruna dan taruni dibagi menjadi dua tempat. Bagi taruni, mereka harus melewati hutan untuk memecahkan suatu masalah dengan rintangan-rintangan pada tiap pos yang harus dilalui tanpa adanya sedikit pun penerangan. Bagi para taruna, meraka harus melewati pemukiman penduduk yang sangat sepi dan berujung di sebuah pemakaman untuk memecahkan sebuah masalah dengan tantangan yang harus dihadapi.

Breafing oleh pelatih sebelum kegiatan malam

Setelah kegiatan malam selesai, para peserta kembali ke barak untuk beristirahat. Semangat untuk hari kedua esok.

By admin