SENIOR TRIP: KECERIAAN EMPAT HARI MENUJU TIMUR
Senior Trip kali ini (4-7/2) berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang memilih tujuan ke timur yakni Bali, sedangkan untuk tahun ini memilih menuju ke barat yakni Jakarta, Bandung, dan Jogja. Pada awalnya, kegiatan ini bukanlah Senior Trip akan tetapi Campus Trip. Namun, dikarenakan banyak mahasiswa yang liburan saat itu, sehingga, Senior Trip kali ini mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada tiga kota tersebut.
Tujuan awal yang selalu wajib dikunjungi ketika siswa Sampoerna Academy ke Jakarta adalah Sampoerna Strategic Square atau yang biasa kita kenal dengan SSS. Di sana, semua siswa kelas 12 melakukan office touring, yakni berkunjung ke kantor-kantor yang ada di SSS. “Hal yang paling menarik saat kita ber-Office Touringmenurut saya adalah saat mengunjungi kantor pulic relationship, dan kantor bagian marcomm (marketing & communication), karena di sana kita bisa tahu siapa yang me-layout yearbook kita selama ini.” Ujar Wicak (12 IPS 4).Tidak hanya ber-office touring, mereka juga tidak sengaja bertemu dengan seorang penulis Iwan Setiawan yang mengarang novel 10 autumn, 9 summer.
Setelah dari SSS, siswa kelas 12 pun langsung mengunjungi USBI (Universitas Siswa Bangsa Indonesia) untuk mengikuti Edu fair. “Uniknya, Ketika USBI datang ke sekolah kita untuk memperkenalkan dan menjelaskan hal-hal mengenai USBI, hal itu hanya sebagian kecil dibandingkan ketika kita datang langsung ke USBI dan dijelaskan oleh kakak-kakak mahasiswa di sini, sehingga kita bisa lebih jelas dan memahami USBI itu bagaimana.” Ujar Wicak.
Kelelahan setelah melakukan perjalanan satu hari dengan kereta api dan berkunjung ke dua tempat tersebut, mereka pun beristirahat satu malam di penginapan Hotel Mangga 2. Setelah itu, mereka menuju ke Gelanggang Samudera dan Dufan
Banjir setinggi betis kaki di Jakarta pun tak menyurutkan semangat mereka untuk pergi ke tujuan berikutnya yakni Gelanggang Samudera. Di sana, mereka dapat menyaksikan atraksi licah Si Anjing laut. Setelah 30 menit singgah di Gelanggang Samudra, mereka langsung menuju ke Dufan yang masih satu kompleks dengan Ancol. Di Dufan, siswa-siswi kelas 12 melakukan The Real Holiday melepaskan penat dan bersenang-senang di sana selama tujuh jam.
Setelah seharian berkunjung ke komplek Ancol, tak lengkap jika tak makan malam di tepi pantai Ancol. Di sini, mereka tak hanya makan malam namun juga berelaksasi untuk melepaskan penat tentang UN. “Sungguh, keindahan pantai Ancol dan makan malam bersama mereka sangat amat melepas penat beban sekolah.” Ujar Wicak.
Keceriaan ibu kota pun sudah terlalui, tujuan berikutnya dari Senior Trip adalah Kota Paris van Java, Kota Bandung. Sebelumnya, mereka singgah di hotel untuk beristirahat semalam, dan tak diduga lagi mereka bertemu dengan Dahlan Iskhan, Direktur jawa Pos. “Tak diduga lagi, setelah bertemu dengan Iwan Setiawan di SSS, di sini kita juga bertemu dengan Dahlan Iskhan, sungguh pengalaman menarik bisa bertemu dengan penulis-penulis hebat seperti mereka.” Ujar Wicak.
Museum Zoologi adalah tujuan awal trip di Kota Bandung, pembalajaran tentang hewan-hewan purbakala menambah pengetahuan siswa terutama jurusan IPS, tak hanya itu mereka juga dapat melihat rekonstruksi nyata dari hewan dinosaurus yang selama ini hanya bisa dilihat melalui televisi. Tujuan kedua yakni ke Gunung Tangkuban Perahu. Disana, mereka pergi menuju ke atas Gunung Tangkuban Perahu dan melihat kawah yang ada di bawahnya. “Pemandangan luar biasa ketika kita dapat melihat kawah dari atas gunung Tangkuban Perahu, gumpalan asap tipis dan dinginnya membuat suasana menjadi lengkap.” Ujar Wicak.
Cihamplas adalah penutup tujuan trip kali ini di Bandung. Tempat pusat oleh-oleh khas Bandung semua tersedia, akan tetapi karena kota paris van java ini diguyur hujan deras, persinggahan hanya satu jam dengan belanja yang tak maksimal. Namun, tak kecewa karena di Kota Jogja masih ada Malioboro.
Jogjakarta adalah kota tujuan akhir dari trip kali ini. Tempat yang menjadi favorit adalah Museum Gunung Merapi. “kita belajar banyak, mulai dari gunung berapi di Indonesia, gempa bumi, bebatuan, dan semua itu sangat membantu kami untuk persiapan Try out kota kedua minggu depan.” Ujar Wicak.
Malioboro adalah tujuan akhir dari senior trip tahun ini, setelah dibuat kecewa oleh situasi di Cihamplas, mereka pun berbondong-bondong membeli oleh-oleh unik khas Jogja. “Menurut saya, kaos, gantungan-gantugan sudahmainstream, oleh-oleh yang membuat saya eye-catching adalah seni-seni kriya seperti perahu kriya potong, tas-tas unik dsb.” Mereka membeli itu semua tak hanya untuk adik-adik kamar mereka tetapi juga untuk keluarga mereka di rumah.
Kelelahan empat hari itu tak sebanding dengan keceriaan empat hari itu. Meskipun trip kali ini ini terhitung lancar. Akan tetapi kedisiplinan waktu masih perlu disorot lagi karena hal ini berpengaruh pada tempat wisata yang akan dikunjungi. “Menurut saya untuk trip selanjutnya, perencanaan trip harus dibuat secara matang oleh semua pihak agar kita semua memiliki tangungg jawab masing-masing.” Ujar Wicak mengakhiri perbincangan mengenai senior trip kelas 12. (yun)