Pengumuman pemenang (Liputan hari ke-2 Dirganala)
Setelah pelaksanaan Diraganala hari pertama berjalan dengan baik, hari ini tiba saatnya untuk pelaksanaan hari kedua. Meskipun langit sempat menjadi gelap pada pagi hari dan turun hujan, ketika pelaksanaan matahari bersinar makin terang seiring lomba berjalan.
Beberapa hal tampak sangat berbeda pada pelaksanaan hari kedua ini. Diantaranya adalah meja registrasi yang jauh lebih ramai dari hari pertama. Ini dikarenakan lomba yang diadakan hari ini adalah lomba yang paling diminati dari lomba lain yang diadakan pada Dirganala kali ini. Yakni, Olimpiade Matematika, Olimpiade IPA, dan Poster Manual, serta lanjutan dari lomba Fotografi dan Jurnalistik.
Para peserta Lomba yang ditemani orang tuan dan guru pendamping
Hari ini lebih banyak orang tua dari peserta yang ikut menemani anaknya mengikuti lomba. Sehingga, SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur dipenuhi oleh berbagai kalangan. Mulai dari yang hanya sekedar bercakap hingga membantu anaknya untuk melakukan persiapan sebelum lomba. Bahkan, ada beberapa orang tua yang rela menunggu anaknya hingga selesai berlomba.
Ini semua hanya dilakukan karena semua orang tua ingin melihat anaknya tampil dan menjadi yang terbaik dibandingkan yang lain. Tetapi, karena ini perlombaan tentu saja tidak semua peserta mampu menjadi pemenang. Setidaknya, mereka telah mendapatkan sertifikat sebagai apresiasi dari panitia atas usaha yang mereka lakukan.
Usaha tersebut bukan tiada arti, melainkan melewati sebuah proses yang amat melelahkan. Maka dari itu, pada hari ini semua peserta sangat bersemangat untuk melaksanakan perlombaan. Setelah pengarahan di Aula Mercusuar selesai, semua peserta bergeser kedalam ruangan masing-masing.
Ruang lomba olimpiade para peserta dijaga oleh penjaga ruangan dan guru jaga. Penjaga ruangan yang berasal dari siswa bertugas untuk membacakan peraturan sebelum pengerjaan dimulai dan membantu tugas guru jaga. Guru jaga bertugas untuk membagikan soal dan menjaga ketertiban selama pengerjaan soal berlangsung.
Pelaksanaan Lomba Poster manual
Para peserta dipandu oleh kesiswaan menggunakan speaker agar tidak terjadi kesalahan pelaksanaan. Sementara untuk pengerjaan lomba poster manual, para peserta dibagi menjadi tim yang terdiri astas dua orang dalam pengerjaannya. Mereka diberi waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan poster dan mendeskripsikan karya yang telah mereka hasilkan.
Semua ruangan terdengar sangat hening melainkan suara goresan pensil. Keseriusan mereka tampak pada gestur yang mereka tunjukkan. Ketika itu, semua peserta story telling sedang menampilkan kemampuan mereka dalam bercerita dihadapan dua juri. Salah satunya adalah native speaker, sehingga penilaian menjadi lebih sesuai.
Karena pelaksanaan lomba story telling, Aula Mercusuar dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian menjadi ruang karantina peserta story telling dan bagian lainnya menjadi tempat bagi mereka untuk tampil.
Pelaksanaan lomba berhenti ketika adzan untuk shalat jum’at berkumandang. Semua peserta beristirahat dan bersiap untuk menunggu hasil pengumuman lomba. Setelah shalat jum’at selesai, para peserta segera pergi ke papan pengumuman untuk mengecek hasil perolehan poin mereka.
Setelah seluruh peserta melihat hasil pengumuman olimpiade, babak lanjutan langsung dilaksanakan. Para peserta diharuskan untuk menjawab soal esai dengan teknis yang telah ditentukan oleh pihak panitia dan juri. Kemudian, seluruh peserta diberikan waktu istirahat sebelum memasuki babak final.
Pada babak final olimpiade matematika, hanya lima orang yang boleh meneruskan hingga babak final. Dengan pelaksanaan yang dibagi menjadi tiga bagian, seluruh peserta tidak hanya dituntut untuk mampu menjawab soal tetapi juga untuk menyusun strategi yang tepat agar tidak tertinggal dengan peserta lain.
Final lomba Olimpiade IPA dan Matematika
Sementara untuk babak final olimpiade IPA, sepuluh orang dipilih untuk meneruskan ke babak final. Para peserta dipanggil sesuai urutan dari panitia untuk memasuki ruangan. Tugas mereka pada babak final hanyalah satu, yakni mempresentasikan analisa jawaban mereka di hadapan para juri dengan waktu yang telah ditentukan.
Setelah semua perlombaan selesai, semua peserta diarahkan menuju Aula Mercusuar untuk mengikuti rangkaian penutupan acara dan pengumuman hasil pemenang oleh para juri. Setelah peninjauan pemenang oleh juri selesai, para pemenang dipanggil untuk menuju ke depan dan mengambil trofi mereka.
Untuk pemenang kategori lomba poster manual,
- Muhammad Afif dari MTs Negeri 7 Malang dengan perolehan poin 820
- Malikal Balqis dari SMP Negeri 1 Panji Situbondo dengan perolehan poin 790
- Steven Lanang Y dari SMP Negeri 1 Tulungagung dengan perolehan poin 770
- Putri Callista dari SMP Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 740
- Afiliya Merisa Putri dari SMP 1 Arjasa Situbondo dengan perolehan poin 720
Untuk pemenang kategori lomba story telling,
- Fidelma Zahria dari SMP Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 33
- Kansa Aisya dari MTs Negeri 7 Malang dengan perolehan poin 30
- Satrio Baskoro dari SMP Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 29
- Nabilatul Hasanah dari SMP Negeri 1 Sampang dengan perolehan poin 25
- Monica Nuur dari SMP Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 16
Untuk pemenang kategori lomba fotografi,
- Muhammad Asyraf S dari SMP Negeri 11 Malang dengan perolehan poin 320
- Alrio Daffa dari SMP Negeri 1 Malang dengan perolehan poin 310
- Novanda Frimo dari SMP Negeri 1 Malang dengan perolehan poin 290
- Najdan Hilmi dari SMP BSS dengan perolehan poin 285
- Dewi Alza D dari MTs Negeri 7 Malan dengan perolehan poin 270
Untuk pemenang kategori lomba jurnalis,
- Isaura dari SMP Al-Izzah International dengan perolehan poin 362
- Tsania Putri dari SMP BSS dengan perolehan poin 302
- Anindia A.W dari SMP Al-Izzah International dengan perolehan poin 289
Untuk pemenang kategori lomba olimpiade IPA,
- Pandya Indra C dari SMP Lab UM Blitar dengan perolehan poin 26
- Alvin Alfaras dari SMP Negeri 1 Pandaan dengan perolehan poin 25
- Hero Hafizuddin R dari SMP Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 23
- Anandita S dari MTs Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 22
- Vicka Winda A dari SMP Negeri 1 Cluring dengan perolehan poin 21
Untuk pemenang kategori lomba olimpiade matematika,
- Wildan Bagus W dari SMP Negeri 1 Probolinggo dengan perolehan poin 971
- Intan Firdauza dari SMP Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 970
- Aziz Syaharudin dari SMP Negeri 2 Jombang dengan perolehan poin 960
- Junizar dari SMP Al-Hikmah Surabaya dengan perolehan poin 930
- M Adi S dari SMP Negeri 1 Blitar dengan perolehan poin 880
Dengan diumumkannya para pemenang, maka berakhirlah sudah acara Dirganala. Tentu, dalam kompetisi tidak mungkin semua pihak menjadi pihak yang menang. Tapi hal ini sudah wajar, sehingga kita mampu melihat kelemahan dan terus berkembang. Pada akhirnya, pengalaman dalam berkembang itulah yang menjadi hal utama. Sehingga, kita harus pantang menyerah dan terus mencoba.
Panitia Dirganala 2018
Berakhirnya acara ini dengan lancar juga merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Usaha yang telah dikeluarkan oleh pihak panitia Dirganala 2018 dalam berjalannya Dirganala terbayar dengan pelaksanaan yang baik. Sehingga, untuk pelaksanaan tahun mendatang akan terus berkembang menjadi event yang lebih menarik. Sampai bertemu lagi tahun depan!(/phe)