Mengabdi, kewajiban yang dilakukan oleh warga negara kepada negaranya. Meskipun, negara adalah manifestasi yang bersifat internasional. Semua orang mengakuinya dengan batas dan peraturan tertentu. Tentu saja, karena keyakinan ini hidup semua orang terpengaruh. Sehingga, semua merasakan hal yang baik dan buruk karenanya. Tentu, hal ini memiliki hubungan timbal balik. Sehingga, tercipta yang dinamakan pengabdian.
Itulah yang dilakukan oleh SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur pada tempo hari, Sabtu (11/11). Merasakan manfaat yang diberikan oleh negara, peserta didik kelas 12 memberikan pengabdiannya dengan melaksanakan bakti sosial. Berlokasi di Dusun Baran, para peserta didik berusaha memperbaiki kondisi yang ada disana. Terutama masalah kesehatan dan sarana pendidikan.
Ada 4 pos pembagian kerja, diantaranya area sekolah, bersih-bersih area sepanjang jalan utama dan sekitarnya, pelatihan PBB dan pengibar bendera, serta pengecekan kesehatan dan pembagian sembako. Berangkat dari asrama sekolah sekitar pukul 07.00 dan tiba di area lokasi sekitar pukul 07.30. Selesai acara penyambutan oleh ketua RW dan masyarakat sekitar, para peserta didik segera berkumpul dan menempati area kerja masing-masing.
Beberapa peserta didik dan pengajar Smantar Nala terlihat sedang mengecat ruangan salah satu kelas
Kondisi kelas yang sudah tidak baik bisa menganggu aktivitas belajar dan mengajar. Tetapi inilah yang terjadi pada MI Roudlotul Muslihin. Memiliki beberapa kelas (5 kelas untuk kegiatan belajar dan mengajar serta 1 kelas untuk perpustakaan) dengan cat yang mengelupas dan debu dimana – mana. Para siswa berusaha memperbaikinya dengan mengecat ulang temboknya dan pembersihan total. Diikuti dengan memperbaiki tata letak benda yang ada di dalam ruang.
Sementara itu di area halaman sekolah, terlihat peserta didik dari sekolah MI berlatih PBB bersama kakak-kakak dari Smantar. Beberapa juga terlihat berlatih tata cara pengibaran bendera merah putih. Sebagian lagi berlatih tata cara membaca susunan upacara, UUD 1945, doa dan lain-lain.
Beberapa peserta didik dari MI yang berlatih bersama peserta didik Smantar Nala
Jalan menuju sekolah ini juga terasa sedikit berat dengan kondisi jalan yang dibiarkan apa adanya. Tanpa perbaikan aspal dan sampah yang berserakan. Kelompok siswa yang mendapatkan bagian untuk membersihkan jalan berusaha agar jalan nampak lebih baik. Meskipun tanpa perbaikan fisik jalan itu sendiri. Sampah kemudian dikumpulkan menjadi satu dan diproses lebih lanjut.
Di sepanjang jalan, terdapat satu gedung yang seharusnya digunakan untuk pusat kesehatan masyarakat sekitar. Tetapi, kali ini gedung tersebut diubah menjadi pusat cek kesehatan dasar dan pemberian obat serta tempat pembagian sembako. Sembako yang dibagikan diharapkan bisa meringankan pengeluaran warga sekitar yang sebelumnya telah menerima kupon dari ketua RW setempat. Warga sekitar juga menanggapinya dengan baik. Terlihat dari ekspresi senyum cerah yang diberikan setelah meninggalkan tempat.
Pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat bagi yang membutuhkan
Tim posko kesehatan dan pembagian sembako
Kegiatan ini berlangsung hingga tengah hari. Semua kegiatan selesai dengan cepat karena para siswa menyelesaikannya dengan kerja keras dan kerja sama. Semua peserta didik juga sempat berinteraksi dengan warga sekitar. Sebelum kembali ke sekolah, seluruh peserta didik dan guru pendamping berpamitan dan foto bersama dengan perwakilan warga setempat.
Foto bersama dengan perwakilan warga setempat
Diharapkan, setelah selesainya kegiatan ini para siswa mengetahui kondisi diluar asrama dan lebih bisa mensyukuri keadaan yang ada. Masih banyak yang lebih membutuhkan, mereka juga tidak mengeluh dalam berusaha untuk memenuhinya. (/phe)