Light up your night right by good event
Sabtu (28/05) Tim fotografer yakni, Ian Reyhan Junior (MIA 5/Eagle), Kelvin Yudhistira (MIA 5/Lion), M.Reyhan Nanda (MIA 5/Hornbill), Tuwo Janti Pratama (MIA 5/Dolphin), Muhammad Iqbal Fikri (MIPA 6/Koomodo), Nurendah Ratri (MIA 6/Shark), Aisyah Shafira (MIPA 5 E2/ Dove), Khalda Luqyana (MIA 5/Komodo), Raditya Widya (MIPA 4/Eagle), dan anggota L to L Jurnalistik yakni, Shafira Effa (MIA 5/Hornbill), Amanatul Haqqil (MIA 5/Dolphin), Erika Bunga (MIPA 6/Rhino), Hanum Sufiyah (MIPA 5 D2/Lion) menghadiri pameran fotografi yang diadakan oleh perhimpunan fotografer Kota Malang.
Event pameran itu tak hanya diisi dengan melihat hasil karya para fotografer handal Kota Malang, namun juga diisi dengan presentasi materi dan sharing pengalaman oleh salah satu wartawan fotografer terbaik yang mengabdi untuk salah satu koran nasional. Ditutup oleh sharing pengalaman oleh salah satu legenda fotografer jalanan Indonesia dengan sejuta pengalaman inspiratif.
Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB di Mural Wall lantai teratas Malang Town Square (MATOS) Mall. Acara dibuka dengan sambutan renyah dan hangat dari MC atau bisa dibilang moderator dalam sesi sharing pengalaman dan presentasi materi oleh salah satu fotografe, acara berikutnya adalah cerita pengalaman sang fotografer saat ia ditugaskan untuk hunting foto di Paris, Prancis sambil memberi pengetahuan seputar cara memfoto yang baik, mengambil angel yang baik, dan bagaimana men-setting kamera agar pas untuk memfoto suatu event.
Tak hanya foto-foto yang ada di Paris saja yang menjadi perhatian sore itu, sang fotografer yakni Bahana Patria Gupta juga menunjukan foto-foto terbaiknya selama ia bertugas di lapangan untuk meliput berita, pada bagian itu sang fotografer bercerita bahwa untuk memfoto sebuah peristiwa dan berhubungan dengan manusia kita harus sopan dan menggunakan pendekatan kemanusiaan agar tak muncul dampak jangka panjang yang berhubungan dengan hak cipta foto. Beliau juga memberi tips-tips kepada pengunjung yang mengikuti sesi itu bagaimana cara mengantisipasi jika kita Kehilangan sebuah moment dan bertindak cerdas untuk mengakalinya. “sebagai seorang fotografer kita juga harus bisa mempertanggung jawabkan karya kita” ucap sang fotografer disela sharing cerita.
Ia berkata bahwa fotografer yang baik dan bijaksana adalah mereka yang bisa mempertanggung jawabkan karyanya, karena diluar sana banyak sekali oknum-oknum fotografer tak bertanggungjawab jika karyanya terkena kasus tertentu dan melarikan diri. Hal tersebut tentu bukan hal yang patut dicontoh, sebagai seorang manusia yang bermatabat kita tentu harus bersikap layaknya seorang yang berani dan tidak pengecut. Acara terakhir ditutup dengan sesi sharing dengan salah satu legenda fotografer jalanan di Indonesia yakni Bang Don Hasman. Dengan usianya yang sudah tak bisa dibilang muda, beliau tetap menyampaikan pengalaman sarat inspirasi dengan semangat, seolah-olah beliau kembali ke masa lalu. Beliau berpesan kepada para hadirin terutama untuk para fotografer muda untuk terus semangat dalam berkarya di dunia fotografi tanpa menghilangkan esensi dan etika fotografi yang baik. (seh)