Indonesia Music and Mission Festival (IMMF) 2014 menyisakan pengalaman berharga bagi 52 siswa SMAN 10 Malang. Bersama 10 ribu generasi muda Indonesia dan negara-negara tetangga, para siswa tersebut mengikuti berbagai kegiatan sebagai motivasi bagi siswa. Diantaranya, tentang kewirausahaan, lingkungan, musik, dan sosial.

IMMF-1

“Acara lebih banyak workshop dan game. Yang istimewa, hampir semua narasumbernya dari luar negeri, salah satunya yang juga peraih nobel perdamaian Muhammad Yunus dari Bangladesh, ” tutur Aqila Nur Rahmalia salah seorang delegasi IMMF SMAN 10 Malang. IMMF diselenggarakan di Bumi Perkemahan, Cibubur Jawa Barat sejak Jumat-Minggu (12-14 Sepetember 2014) kemarin. Rangkaian program IMMF 2014 dibagi menjadi empat kegiatan. Pertama Youth Camp, yang berlangsung pada 12-14 September 2014, yang diisi dengan berbagai kegiatan dan kompetisi terkait sains, seni, budaya, kewirausahaan sosial, kepemimpinan, dengan peserta dari dalam dan luar negeri. Kedua, Mission Festival, yang berlangsung 12-14 September 2014. Ketiga, International Conference on Young Social Entrepreneurship (ICYSE), pada tanggal 13 September 2014, yang menghadirkan pembicara berkualitas dari tokoh-tokoh kewirausahaan sosial di Indonesia maupun internasional. Terakhir, Music and Mission Big Bang Stage, pada 13 September 2014 malam, yaitu sebuah perhelatan kolaborasi antara musik dan misi-misi sosial menghadirkan pembicara dan musisi yang inspiratif bagi kaum muda.

IMMF-3

Menurutnya, beberapa hal penting yang ia dapatkan dari paranarasumber dalam acara tersebut adalah pesan agar pelajar harus peka terhadap lingkungan.”Tidak perlu menjadi seorang presiden untuk melakukan perubahan di masyarakat, mulailah dari hal kecil yang bisa merubah dan berpengaruh, itu pesan narasumbernya,” kata Aqila. Selain itu para peserta juga diinspirasi untuk berwirausaha. Karena kedepan lebih banyak dibutuhkan wirausaha muda dalam membangun kekuatan ekonomi bangsa. “Kami juga mendapatkan materi tentang menjernihkan air, menjaga ekosistem lingkungan dan menjaga kelestariannya supaya tidak kekeringan dan kekurangan air,”ungkapnya. Hal lain yang tertanam, lanjutnya adalah semangat bahwa pemuda sebagai penggerak bangsa. Oleh karenanya, sebagai tonggak masa depan haruslah melakukan gerakan yang pasti, seperti menciptakan lapangan pekerjaan, dan menjaga lingkungan yang baik. Selain dihari para tokoh, acara tersebut juga mendatangkan sejumlah musisi diantaranya Glenn Fredly dan Maudy Ayunda yang menyampaikan tentang bagaimana pemuda dalam bermusik. Aqila menyebut, sekolah-sekolah yang hadir dalam acara tersebut merupakan sobat bumi Pertamina. Dengan tujuan, untuk mempersatukan anak muda, supaya melakukan hal-hal yang positif. “Kami disana juga dapat relasi dan akhirnya membantu untuk mencapai cita-cita kedepannya. Sekaligus memberikan gambaran jika sebagai siswa sudah saatnya memiliki pandangan hidup kedepannya”.

IMMF-2

Siswa lain, Bernad Siwaluyo Bilasi mengakui jika dari SMAN 10 Malang diminta tampil dalam kegiatan tersebut. Diantaranya, tampil dengan tarian Papua, tari gading alit khas Malang, serta duet bersama artis Singapura dalam bernyanyi.”Kami diberi kesempatan untuk unjuk gigi disana, dan ternyata semua sekolah memiliki bakat dan keterampilan yang berbeda. Paling penting, semua sekolah menekuni tarian tradisional di sekolah,” ungkap pemuda asal Papua itu. (Sumber: Malang Post Edisi 19 September 2014)