Resik resik Kali Brantas

Pada hari sabtu yang lalu, 10 siswa SMAN 10 Malang yang terbagi 2 atas kampus 1 dan kampus 2 di utus sekolah untuk berpartisipasi dalam acara “Resik resik Kali Brantas” yang di selenggarakan oleh PJTKA Malang. Siswa dari kampus 2 terdiri dari Audie Rahmani (X.8), Anistia M.H. (XI IPA 5), Ach. Januar (XI  IPA 4), Rizki Mubarok (XI IPA 7), dan Azmi Indah P (XI IPA 5). Sesuai dengan konteks acara, kita membawa peralatan seperti jaring. Selain itu kita juga menggunakan kaos yang telah disediakan oleh pihak panitia yang bekerja sama dengan Radar Malang.

Foto-11

Setiap SMA yang diundang, menempati setiap spot yang telah disediakan, jadi setiap SMA berbeda beda spot yang dibersihkan, dan spot untuk SMAN 10 Malang kampus 1 maupun kampus 2 ada di jalan Ir. Juanda, tepat di bawah jembatan yang digunakan untuk menuju SMAN 10 Malang kampus 2 yang lewat melalui daerah Sawojajar. Sebenarnya kita bertugas untuk membersihkan aliran sungai, namun  karena sungai dapat dikatakan bersih, kita berusaha menjadikan spot untuk penilitian yang dapat dijadikan sebuah Karya Ilmiah dan dapat dipartisipasikan pada lomba LKIR.

Selama proses penilitian, kita berusaha mengambil setiap sudut orientasi yang dapat dijadikan ide Karya Ilmiah. Sudut itu meliputi kondisi air, ekosistem, habitat, populasi, dan opini masyarakat sekitar. Kita sempat menemukan hewan crustacean yang terdapat warna ungu pada cangkangnya, yang dapat di indikasikan bahwa crustacean tersebut telah mengalami proses mutasi gen akibat tercemarnya sungai. Yang paling menyedihkan adalah kondisi air yang sudah tidak ditinggali oleh ecoton, hewan sungai yang berukuran mini. Peristiwa tersebut membuktikan air sungai sudah sangat tercemar. Selain itu, masyarakat sekitar juga mengatakan air sungai tersebut sudah tidak dapat digunakan seperti mencuci bajuatau sebagainya karena air yang sangat tercemar. Masyarakat sekitar juga sudah sadar bahwa BAB di sungai tidak baik, dan masyarakat sekitar juga sudah sadar untuk tidak mandi di sungai.

Foto-21

Penelitian kami berakhir pada pukul 09.30, dan setelah itu kita mengidentifikasi hewan yang berhasil kita dapatkan. Hewan tersebut meliputi crustacean, ikan kecil, dan beberapa cacing. Dan hasil identifikasi  kami, hewan yang masih bertahan pada kondisi air seperti itu adalah hewan yang termasuk kasta 4 atau hewan yang sangat tahan terhadap pencemaran, sehinga dapat disimpulkan bahwa air dalam kondisi tercemar berat.

Dengan hasil identifikasi kami seperi itu, dapat diharapkan kita kita mampu mengolah hasil itu menjadi sebuah karya yang mampu memperbaiki kondisi air sungai tersebut atau karya lain yang dapat di manfaatkan untuk hajat hidup orang banyak. Sekalipun hanya dampak positif yang kecil, namun setidaknya kita telah berusaha untuk memberikan dampak yang besar, dan diharapkan dampak yang kecil akan berkembang di suatu saat dan masyarakat bisa merasakannya.

By admin