USAI SCHOOL TOURING, BERI PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH SMA/SMK NEGERI DAN SWASTA SE-KOTA MALANG
KUNJUNGAN perdana H. Mochamad Anton, Walikota Malang, ke SMAN 10 Malang (kampus 2) dilakukan dalam rangka silaturrahmi dan pembinaan kepala sekolah menengah atas dan menengah kejuruan baik negeri maupun swasta se-Kota Malang. Abah Anton, demikian akrab disapa, hadir di SMAN 10 Malang (kampus 2) pukul 11.00 WIB. Sebelumnya, seluruh warga sekolah telah mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut orang nomor 1 di Kota Malang tersebut, yaitu mulai dari pasukan penyambutan hingga persiapan pemandu sekolah. Termasuk juga, para kepala sekolah SMA dan SMK baik negeri maupun swasta telah hadir satu jam sebelum acara dimulai. Setelah hadir di SMAN 10 Malang (kampus 2), beliau langsung disambut oleh Kepala SMAN 10 Malang, Dra. Niken Asih Santjojo, M.Pd dan langsung bergegas turun ke bawah untuk menyaksikan pameran L to L yang sudah dipersiapkan untuk penyambutan sejak pagi.
Abah Anton mengunjungi ruang broadcast dan sempat mengikuti siaran on air di radio sekolah. Dalam siarannya, Abah Anton yang berbincang-bincang dengan dua orang broadcaster ini mengatakan, bahwa dirinya ingin membangun Kota Malang ini dengan lebih baik, salah satunya melalui pendidikan. Keluar dari ruangbroadcast, Abah Anton segera menuju stan-stan LtoL yang telah dipersiapkan sejak pagi. Sejumlah stan cukup menarik perhatian Abah Anton. Stan jurnalistik, Palang Merah Remaja dan Youth Entrepreneurship misalnya. Di stan jurnalistik, Abah Anton terkesan dengan produk jurnalistik berupa Koran Mercusuar dan newsletter nya, sebab SMAN 10 Malang adalah sekolah menengah atas negeri satu-satunya yang memiliki koran sekolah hingga saat ini. Di stan PMR, Abah Anton juga sempat mengukur tekanan darahnya, sedangkan di stan YEP, Abah Anton menjajali susu kedelai dan donat ampas tahu yang kesemuanya itu membuat Abah Anton kagum, terlebih dengan tas berbahan dasar koran.
Seusai meninjau stan-stan LtoL, Walikota Malang yang baru dilantik ini bergegas masuk ke Aula Mercusuar dan disambut oleh seluruh kepala sekolah SMA/SMK negeri dan swasta se-Kota Malang. Para kepala sekolah tersebut akan diberi pembinaan oleh Abah Anton dalam rangka mewujudkan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas. Di hadapan para kepala sekolah, ia mengimbau agar jangan sampai ada tekanan terhadap pihak manapun dalam pembuatan program sekolah. Ia juga meminta kepada kepala sekolah untuk memperkuat hubungan dengan komite sebagai mitra komunikasi yang strategis untuk mengetahui keadaan ekonomi siswa, dan tentu saja bijak dalam menyelesaikan masalah. “Hendaknya kepala sekolah selalu menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah dan mufakat. Jangan sampai ada top-down atau penekanan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekhawatiran orangtua terhadap sulitnya pendidikan harus kita hilangkan,” tuturnya.
Abah Anton yang sejak awal mengutamakan politik wong cilik nya itu, meminta kepada seluruh kepala sekolah yang hadir saat itu untuk tidak memberatkan siswanya dalam masalah keuangan sekolah. Walaupun pendidikan gratis masih berlalu di jenjang SD dan SMP, di tahun 2014 nanti pendidikan gratis ditargetkan merambah ke jenjang SMA dan SMK. Hal ini ditujukan agar Kota Malang tidak kehilangan kepercayaan sebagaicenter of education di Jawa Timur khususnya tidak hilang.
Pada sesi tanya jawab, Abah Anton dihadapkan pada sejumlah pertanyaan yang arahnya, lagi-lagi, ialah seputar pendanaan pendidikan dan pemerataan jumlah siswa sekolah negeri dan swasta. Dalam diskusi ini, beberapa kepala sekolah menyinggung macetnya anggaran kesejahteraan bagi guru sekolah swasta, dan perhatian pemerintah kepada sekolah swasta yang dinilai kurang. Tak hanya itu, pernyataan Kepala SMA Kolase Santo Yusup yang meminta Anton untuk tidak memakai jargon politik seperti istilah ‘sekolah gratis’, membuat diskusi berlangsung hangat.
“Hingga saat ini, sekolah gratis di Indonesia masih belum bisa diwujudkan secara penuh. Jangan membuat rakyat terlena dengan itu, katakanlah saja sekolah terjangkau, atau SMKT, Sekolah Murah Kualitas Tinggi,’ ujarnya disambut tepuk tangan riuh dari undangan. Menanggapi banyaknya pertanyaan dari undangan, Abah Anton mengungkapkan bahwa saat ini, pemerintah tengah memikirkan langkah-langkah untuk memperbaiki sistem yang berjalan. Ia menegaskan bahwa untuk mematangkan konsep, pemerintah tidak boleh ngawur dan harus dengan strategi yang sempurna.
Contoh kecilnya, program perbaikan infrastruktur yang telah berjalan, dikatakan Anton tidak serta merta dilakukan, tapi ada perencanaan dan pelaksanaan yang matang dan terkondisikan sehingga prosesnya juga lancar. Hasilnya, Desember mendatang Anton menjanjikan seluruh jalan di pelosok Kota Malang sudah beraspal. “Dengan pendidikan, mari kita bersama-sama membangun bumi arema yang kita cintai,” Ujar Anton mengakhiri pembinaannya.(wicak)