Indonesian Employment Forum 2013

IEF-2013

(13/11). Indonesian Employment Forum tahun 2013 diselenggarakan dalam rangka untuk membantu penyusunan kebijakan nasional yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan lebih baik bagi pertumbuhan inklusif dan lapangan kerja berkualitas, maka Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, International Labour Office, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Komite Ekonomi Nasional (KEN), dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) saling bekerja sama yang diselenggarakan di Unversitas Airlangga Surabaya. Forum ini akan memfasilitasi tukar pikiran dan kerja sama antar peserta mengenai kebijakan saat ini, good practices, dan prakarsa yang menjanjikan dan usulan untuk kebijakan yang lebih baik dan terkordinasi serta terintegrasi bagi pertumbuhan inklusif dan lapangan kerja berkualitas, Indonesia Employment Forum 2013 akan:

1. Memfasilitasi tukar pikiran dan kerja sama antara stakeholders di Indonesia (pemerintah, pengusaha, serikat perdagangan, akademisi, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan mitra pembangunan) dan juga komunitas internasional terhadap usulan kebijakan, good practices dan usulan yang menjanjikan dan pemikiran untuk membentuk kebijakan yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan lebih baik dan lapangan kerja berkualitas;

2. Merumuskan strategi untuk mencapai pertumbuhan inklusif yang kaya akan lapangan pekerjaan untuk masyarakat

3. Membuat usulan untuk meningkatkan pertumbuhan inklusif yang lebih baik dan lapangan kerja berkualitas yang terintegrasi.

4. Tindak lanjut tingkat nasional terhadap komitmen para pemimpin G20 untuk meningkatkan pertumbuhan inklusif dan lapangan perkerjaan yang lebih baik, termasuk seruan para pemimpin untuk “Ministers of Labour and Employment and Ministers of Economy and Finance to continue to promote quality job creation and job-rich and sustained growth.”

Ibu Niken Asih Santjojo, Kepala SMAN 10 Malang hadir pada acara Indonesian Employment Forum 2013 sebagai pembicara bersama dengan Prof. Ahmad Jazidi (Ditjen Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional RI, Mr. Matthieu Cognac (Youth Employment Specialist of ILO), Prof. Anita Lee (Pengamat Pendidikan, Direktur Pasca Sarjana Universitas Widya Mandala Surabaya), dengan Prof. Dr. Ni Nyoman Tripuspaningsih, M.Si. (Direktur Pendidikan Universitas Airlangga Surabaya) sebagai moderator.

Pembicara-dari-kiri-Mr.-Matthieu-Prof.-Jazidi-Ibu-Niken-Asih-Prof.-Anita-Lee

Forum yang dihadiri oleh banyak pengusaha, pengamat dan peneliti pendidikan, ekonom, serta pejabat pemerintah mengambil tema tentang “Peran Pendidikan Menengah Untuk Penciptaan Tenaga Kerja Berkualitas Dalam Menghadapi Globalisasi”, dengan sub tema peningkatan kualitas pekerja usia muda melalui pendidikan formal adalah masalah utama dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas. Oleh karena itu, dibutuhkan pemetaan kesempatan kerja untuk pekerja usia muda, kurikulum pendidikan menengah atas yang sesuai dengan kebutuhan pekerja usia muda dna untuk meningkakan keahlian kerja.

Penyampaian materi dan diskusi yang berlangsung di ruang Paralel Session III.1. (Parallel room A) mulai pukul 13.30 – 15.00 WIB ini berjalan singkat karena masing-masing pembicara hanya diberikan waktu maksimal 15 menit saja. Ibu Niken menyampaikan materi tentang Learning to Live (L to L) dan Youth Entrepreneurship Program (YEP) di SMAN 10 Malang, hal ini penting sekali karena untuk meningkatkan soft skill bagi siswa sebagai modal nanti pada saat lulus, seiring dengan dimulainya Asian Community 2015 dan perdagangan bebas di Asia. Program Learning to Live dan YEP disamping untuk mengembangkan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi siswa, hal itu juga dapat meningkatkan cara berpikir siswa dalam sebuah kreativitas sebagai wadah praktik secara langsung di lapangan.

Foto-bersama (1)

Untuk mempersiapkan perdagangan bebas dimasa akan datang diperlukan pendidikan etos kerja bagi siswa SMA, tidak hanya pendidikan keterampilan siswa sebagai aspek kognitif tapi pendidikan moral dan etika juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja kaum muda dalam mempersiapkan kaum muda masuk ke dunia kerja. Hal itu bukan berarti sebagai tindakan eksploitasi anak, akan tetapi sebagai latihan untuk siap terjun ke dunia kerja baik sebagai pekerja atau sebagai pengusaha. “etos kerja, pendidikan moral dan etika tidak bisa dibangun dalam waktu sekejap, itu adalah proses pendidikan berkelanjutan”, ucap Ibu Niken Asih sebagai penutup.(doc red)

By admin